PAHAT POTONG BUBUT
( CUTTING TOOL of LATHE )
Pahat adalah alat potong yang digunakan di mesin bubut. Fungsi utama dari pahat adalah untuk menyayat/memotong benda kerja hingga menjadi ukuran tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.Biasanya pahat bubut terbuat dari Tool Steel, High Speed Steel, dan Carbide Tepped.
( CUTTING TOOL of LATHE )
Pahat adalah alat potong yang digunakan di mesin bubut. Fungsi utama dari pahat adalah untuk menyayat/memotong benda kerja hingga menjadi ukuran tertentu sesuai dengan yang dikehendaki.Biasanya pahat bubut terbuat dari Tool Steel, High Speed Steel, dan Carbide Tepped.
Sifat-sifat dasar
pahat bubut :
· Kekerasan
Penyayat harus lebih
keras dari pada bahan benda kerja, karena jika tidak demikian
penyayat tidak dapat memasuki bahan benda kerja dan mengikis serpihan
logam.
· Tahan Panas
Akibat gesekan,
timbul panas yang dapat menyebabkan suhu tinggi pada lokasi
penyayatan. Kekerasan bahan penyayat harus tetap bertahan pada suhu
yang terjadi, jika tidak hal ini akan menyebabkan penyayat cepat aus.
· Keuletan
Penyayat harus mampu
menampung beban hentakan dan tidak boleh patah.
· Daya Tahan Aus
Penyayat akan aus
akibat gesekan dan akan menjadi tumpul, oleh karena penajaman kembali
yang terlalu sering akan menimbulkan kerugian bahan dan waktu, maka
daya tahan aus bahan harus tinggi.
· Ekonomis
Sifat bahan penyayat
yang meningkatkan daya sayatan perkakas, harus mengimbangi biaya
pengadaan dan pemeliharaan. Oleh karenanya tangkainya sering terbuat
dari baja konstruksi mesin biasa dan hanya kepala penyayatnya saja
yang terbuat dari bahan penyayat yang baik.
Jenis / macam pahat
bubut.
Jenis atau macam
pahat bubut dibedakan menurut klasifikasi tertentu :
A. Menurut letak
penyayatan.
Pahat Bubut Luar
Pahat Bubut Dalam
Pahat Bubut Muka
B. Menurut jenis
pekerjaan
Pahat Roughing
Selama pengerjaan
kasar, pahat harus menyayat benda kerja dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Maka digunakan pahat roughing yang konstruksinya dibuat
kuat.
Pahat Finishing
Apabila diinginkan
hasil permukaan yang halus, sebaiknya digunakan pahat finishing. Ada
dua jenis pahat finishing, yaitu “pahat finishing titik” dan
“pahat finishing datar”. Pahat finishing titik mempunyai sisi
potong bulat, sedang pahat finishing datar mempunyai sisi potong
rata.
Setelah digerinda,
sisi potong pahat finishing harus di’honing’ dengan oil stone.
Pahat Sisi
Adalah pahat potong
yang biasanya digunakan untuk menghasilkan permukaan yang
halus.Sistem kerjanya adalah dengan menggerakkan dari tengah benda
kerja kearah keluar.
Pahat Potong
Adalah pahat yang
digunakan khusus untuk memotong suatu benda kerja hingga ukuran
panjang tertentu.
Pahat Alur
Pahat yang digunakan
untuk membentuk profil tusuk kedalam pada suatu benda kerja. Bentuk
dari pahat alur sangat beragam.
Pahat Ulir
Adalah pahat yang
digunakan untuk membuat ulir pada benda kerja. Baik pembuatan ulir
dalam maupun ulir luar.
C. Menurut letak
sisi potong
Pahat Kanan
Pahat kanan adalah
pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya menghadap
kekanan ( apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita ). Dan
digunakan untuk mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke arah kiri,
atau menuju kearah kepala tetap.
Pahat Kiri
Pahat kiri adalah
pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya menghadap kekiri
(apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita). Dan digunakan
untuk mengerjakan benda kerja dari arah kiri ke arah kanan, atau
menuju kearah kepala lepas.
Material Cutting
Tool ( mata potong pahat )
Ø Unalloyed Tool
Steel
Adalah baja yang
mengandung karbon 0,5 – 1,5%. Kekerasannya akan hilang pada suhu
250˚C. Oleh sebab itu bahan ini tidak cocok digunakan untuk
kecepatan kecepatan potong yang tinggi. Unalloyed Tool Steel dikenal
juga dengan nama “Carbon Steel” atau “Tool Steel”, yang mana
bahan ini dipakai hanya untuk pengerjaan khusus saja.
Ø Alloy Tool
Steel
Bahan ini mengandung
tungsten (± 18%), cobalt, chrom (± 14%),vanadium, dan molybdenum.
Chrom menambah kemampuan potong dan tahan karat, tungsten memberi
tekanan tinggi terhadap keausan pada suhu sampai 600˚C.Tentang
macamnya baja, ada baja campuran tinggi dan rendah.
Baja campuran tinggi
/ HSS (High Speed Steel) mampu memotong benda kerja dengan kekerasan
±18HRC dan mampu mencapai angka CS 200 sfpm (surface feet/minute)
HSS ini dipakai
untuk membubut dengan kecepatan tinggi. Dan berhubung HSS sangat
mahal harganya, maka hanya cutting edge-nya saja yang dibuat dari
HSS. Sedang tangkainya dibuat dari Carbon Steel. Cara pemasangan
Cutting edge adalah dengan cara dilas pada tangkainya.
Ø Diamond Tips
Dalam banyak hal
cutting edge dari pahat kerap kali berupa diamond tips yang sangat
keras dan tahan lama. Angka kecepatan potong mampu diatas 5000 sfpm.
Adapun penggunaanya hanya untuk pengerjaan finishing saja.
Ø Ceramic
Cutting Materials
Terdiri dari oksid
alumunium yang tercampur dengan oksid lain sebagai pengikat. Tingkat
kerapuhan yang tinggi membutuhkan kecermatan terhadap goncangan.
Biasanya ujungnya dibuat radius. Ceramic biasa digunakan untuk
pengerjaan finishing dan angka kecepatan potongnya 1000 – 2000
sfpm. Ceramic mampu memotong benda kerja dengan kekerasan 57HRC.
Ø Cemented
Carbide
Terdiri dari
tungsten, tantalium, boron, cobalt, dan karbon. Carbide mampu
bertahan pada suhu 900˚C tanpa kehilangan kekerasannya. Sehingga
mampu memotong benda kerja dengan kekerasan ±60HRC dan mampu
mencapai angka kecepatan potong 1000 sfpm.
Keuntungannya adalah
waktu pengerjaan yang singkat, mutu permukaan bagus, dan cocok untuk
berbagai macam material.
Kerugiannya adalah
bahan ini peka terhadap benturan dan pertukaran suhu secara tiba-tiba
Sudut Pahat
---Cutting Edge---
Cutting tool yang
baik adalah yang dapat digunakan untuk penyayatan yang sempurna.
Dalam hal ini pengaruh dari bentuk dan ukuran yang diutamakan. Dan
yang tidak bisa diabaikan dalam hal ini adalah sudut bentuk pahat itu
sendiri. Karena setiap pengerjaan material yang berbeda membutuhkan
sudut potong yang berbeda pula.
Ø Bidang patokan
perkakas ialah suatu bidang yang terletak tegak lurus terhadap arah
penyayatan dan pada pahat bubut, sejajar dengan bidang tumpuan.
Ø Bidang penyayat
perkakas ialah sebuah bidang yang tegak lurus terhadap bidang patokan
perkakas.
Ø Bidang ukur
perkakas ialah bidang tegak lurus terhadap bidang patokan dan bidang
penyayat.
Clearance Angle α
( Sudut bebas )
Sudut ini
mempengaruhi gesekan antara bidang iris benda kerja dengan bidang
bebas perkakas. Jika sudut bebas kecil maka gesekan bertambah. Maka
timbul panas yang lebih tinggi dan penyayat (pahat) cepat aus.
Wedge Angle β (
Sudut pasak )
Merupakan sudut
terpenting dalam pembentukan serpih. Suatu penyayat dengan sudut
pasak yang kecil mudah membenam kedalam bahan/material. Pasak ramping
hanya memiliki partikel massa yang jumlahnya sedikit untuk menampung
gaya sayat dan menyalurkan panas. Karena itu pasak ramping mudah
patah dan menjadi tumpul dalam waktu yang singkat. Maka sudut pasak
tidak boleh dibuat lebih besar ataupun lebih kecil daripada tuntutan
pengerjaan yang sesuai dengan material yang dikerjakan.
Rake Angle γ (
Sudut serpih )
Sudut serpih
mempengaruhi pembentukan serpih dan tekanan sayat. Pada sudut serpih
yang kecil, serpih dibelakang keatas bidang serpih secara drastis,
sehingga tekanan sayat meningkat. Peningkatan sudut serpih
menyebabkan pengecilan sudut pasak yang mengakibatkan pengurangan
daya tahan penyayat. Untuk bahan yang keras dan rapuh, sudut serpih
harus kecil. Sudut serpih dapat 0˚ atau bahkan negatif.
Selain sudut diatas,
masih ada sudut lain yang terdapat pada roughing tool.
Plan Angle χ
Plan angle terdapat
di antara sisi potong utama dan permukaan benda kerja yang
dikerjakan. Bilamana plan angle terlalu besar, chip yang dihasilkan
terlalu tipis dan tekanan potong akan disalurkan pada sisi potong
yang pendek. Dengan demikian sisi potong tertekan dengan berat,
akibatnya pahat cepat rusak. Plan angle yang terlalu kecil
mengakibatkan chip menjadi tebal pada kedalaman yang sama, sehingga
pahat akan tahan lama. Biasanya ukuran normal untuk plan angle yang
dipertahankan adalah 45˚. Plan angle yang kecil mengakibatkan
bengkok pada pahat diwaktu pengerjaan. Plan angle yang besar
mengakibatkan tekanan menjadi kecil, sehingga kemungkinan bengkok
berkurang.
Nose Angle ε
Nose angle dirangkum
oleh sisi potong utama dan kedua, sehingga berjumlah 90˚. Pahat yang
dengan nose angle yang kecil akan cepat mengakibatkan tumpul.
Inclination Angle
λ
Sudut ini menetapkan
kedudukan utama hasil permukaan sesudah dipotong dari benda kerja,
sisi potong dapat mendatar, tegak atau miring. Untuk pengerjaan
roughing kemiringan sisi potong telah ditetapkan, supaya chip mudah
dihilangkan. Inclination angle untuk roughing tool antara : 3˚ ÷ 5˚
Perawatan Pahat
Bubut
Ketajaman mata
pemotong pahat besar sekali efeknya terhadap benda yang dibubut. Jika
bentuk atau keajaman pahat itu tidak baik, maka hasil bubutan itu
tidak baik pula. Seseorang yang sudah mahir dalam membubut dan
berpengalaman akan cepat mengetahui keadaan pahat yang sedang
dipakainya, tajam atau tumpul. Keadaan pahat dapat dilihat atau
dirasakan dengan melihat hasil penyayatannya atau diwaktu penyayatan
itu digerakkan secara manual.
Tanda-tanda pahat
tumpul pada saat digunakan :
a. Hasil sayatan
pahat kasar, tatalnya bubuk, meskipun penyayatannya tipis.
b. Berbunyi
mengerit, berasap, bakas sayatannya mengkilap karena mata potong
pahat sudah berbentuk bidang sehingga pahat tidak lagi menyayat,
melainkan menggesek.
c. Kalau digerakkan
dengan tangan terasa berat dan pahat bergetar.
Dengan demikian maka
perlu bagi pahat tersebut mengalami proses pembaruan dengan cara
digerinda. Dalam proses penggerindaan perlu diperhatikan sudut-sudut
yang berlaku sesuai dengan ketentuan yang ada karena setiap pahat
mempunyyai sudut yang besarnya berlainan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar